google-site-verification: google96c432665e68c240.html

Tuesday, 8 March 2016

Geologi Struktur Dan Typenya


GEOLOGI STRUKTUR

Ilmu yang mempelajari berbagai struktur atau bentuk lapisan tanah akibat adanya gaya tektonisme. Akibatnya akan menghasilkan lipatan(fold) dan patahan/sesar(fault)
 
Macam lipatan :
a.       Lipatan tegak / simetri
a.       Lipatan dengan lengan lipatan yang sama panjang
b.      Lipatan miring / asimetri
a.       Lipatan dengan lengan lipatan tidak sama panjang
c.       Lipatan rebah / recumben
a.       Lipatan yang mengalami pembalikan lapisan
d.      Lipatan menutup
Macam patahan/sesar :
a.       Sesar naik
b.      Sesar turun
c.       Sesar dekstral (kanan)
d.      Sesar sinistral (kiri)
e.      Sesar sungkup
Macam ketidakselarasan
 
  • a.       Nonconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Beku dan Batuan Sedimen karena terobosan.
  • b.      Disconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena erosi yang tidak mendatar dan tanpa disertai lapisan yang hilang.
  • c.       Angular unconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Sedimen karena adanya proses pengangkatan lapisan, erosi.
  • d.      Paraconformity : Ketidakselarasan antara batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena proses erosi mendatar. Karena mendatar jadi cukup susah untuk mengidentifikasinya, kita harus membandingkan ada dan tidaknya urutan fosil di lapisan tersebut dengan lapisan umum lain di daerah tersebut.
Proses terbentuknya Angular unconformity
 
  • 1.       Jadi pertama terjadi pengendapan tanah seperti biasa, menghasilkan lapisan tanah yang mendatar.
  • 2.       Lalu lapisan tanah itu termiringkan.
  • 3.       Setelah termiringkan lalu lapisan itu tererosi bagian atasnya sehingga menjadi datar.
  • 4.       Lalu ada endapan lagi yang datang, akhirnya terjadilah ketidakselarasan antar lapisan.
Macam Lipatan lain yang lebih kompleks.
Cara mengidentifikasi kemiringan bidang
                Contoh Struktur Bidang = perlapisan batuan, permukaan lereng dll
Untuk mengidentifikasi strukturbidang kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus kita ukur, yaitu :
 
Strike
Sudut yang terbentuk antara perpotongan perlapisan dengan bidang horisontal dan arah utara. Cara penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __˚ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
Dip
Sudut yang menunjukkan besarnya kemiringan struktur bidang.
Cara mengidentifikasi kemiringan garis
                Contoh Struktur Garis = gores garis sesar, kekar dll
 
Untuk mengidentifikasi struktur garis kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus kita ukur, yaitu :
Plunge
Sudut yang menunjukkan arah penunjaman struktur garis
Pitch
Sudut yang terbentuk antara struktur garis dan strike
Trend
Sudut yang terbentuk antara hasil proyeksi mendatar dari struktur garis terhadap arah utara. Cara penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __˚ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
Perbedaan True dip dan Apparent dip
 
True dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan tegak lurus terhadap strike
Apparent dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan membentuk sudut >90˚ terhadap strike.

ISTILAH – ISTILAH DALAM ILMU PERTAMBANGAN DAN GEOLOGI



ISTILAH – ISTILAH DALAM ILMU PERTAMBANGAN DAN GEOLOGI











A
Adit ( terowongan buntu )
adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya menembus disebelah kaki bukit saja.
Alluvial Mine
adalah suatu sistem penambangan yang dipergunakan untuk endapan bijih Alluvial.
B
Bedded Deposit
adalah endapan bijih sedimenter yang letaknya horizontal atau sedikit miring, dan terletak sejajar dengan stratifikasi batuan di sekelilingnya. Misalnya : Endapan batubara, endapan – endapan garam.
Bed rock ( batuan dasar )
adalah semua material atau batuan yang berada tepat di bawah suatu endapan bijih.
Blind Shaft
adalah suatu raise / winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak menembus sampai ke permukaan bumi.
C
Core
adalah inti bor yang ditampung dalam corel barel dimana ukuran inti sangat tergantung pada ukuran mata bor.
Country Rock ( batuan Samping )
adalah lapisan batuan yang mengelilingi suatu endapan bijih.
Cross Cut
adalah :
- Suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang / memotong jurus endapan bijih.
- Suatu lubang bukaan mendatar yang menghubungkan shaft dengan endapan
               Bijih.
- Suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang / memotong jalan
               Pengangkutan utama ( main haulage way )
D
Development
adalah pekerjaan – pekerjaan untuk membuat lubang – lubang bukaan ke arah dan di dalam endapan bijih yang sudah pasti ada sebagai persiapan untuk penambangan dan pengangkutan endapan bijih tersebut.
Dip ( kemiringan )
adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar.
Dissiminated Deposit ( Endapan Terpencar )
adalah endapan bijih yang tidak teratur bentuk dan penyebaran kadarnya, letaknya terpisah – pisah dan biasanya terdapat pada sutu daerah yang luas.
Drift
adalah suatu lubang bukaan mendatar yang di buat dekat atau pada endapan bijih dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
E
Endapan Alluvial
adalah endapan sekunder yang terkumpul dalam dan kadar yang tinggi melalui suatu proses transportasi yang letaknya sudah jauh dari batun induknya.
Endapan Elluvial
adalah endapan sekunder yang terkumpul masih dekat dengan induk batuan tersebut. ( misalnya: urat bijih / vein) yang belum mencapai sungai.
Exploitation ( mining )
adalah pengerjaan penambangannya sendiri, yaitu mengambil dan membawa mineral – mineral berharga dari dalam kulit bumi ke permukaan bumi, baik dengan penggalian di permukaan tanah maupun di bawah tanah.
Exploration
adalah pekerjaan – pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral berharga yang meliputi pekerjaan – pekerjaan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, letak ( posisi ), kadar rata – rata dan jumlah cadangan dari endapan tersebut.
F
Float
adalah bagian atau pecahan dari endapan bijih yang tersingkap dan karena gaya – gaya pelapukan terbawa ke arah lembah.
Foot Wall
adalah lapisan batuan yang terletak di bagian bawah suatu vein, disebut Floor untuk endapan batubara.
Front atau face
adalah permukaan batuan yang sedang ditambang.
G
Gangue Minerals
adalah mineral – mineral pengganggu yang tidak berguna tetapi yang terdapat bersama – sama mineral berharaga pada suatu endapan bijih.
H
Hanging Wall
adalah lapisan batuan yang terletak di bagian atas suatu vein, disebut Roof untukendapan batubara.
I
Ilmu Pertambangan
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, penambangan, pengolahan, penjualan mineral – mineral dan batuan yang memiliki arti ekonomis ( berharga ).
J
K
L
Level
adalah drift / Cross Cut / Adit yang dibuat dengan jarak – jarak yang teratur ke arah vertikal, biasanya diberi nomor – nomor urut secara teratur menurut ketinggiannya dari permukaan laut atau menurut kedalamannya dari permukaan bumi.
Litosfera ( Kerak Bumi )
merupakan bagian kulit luar, terdiri dari batuan seperti yang umum dijumpai di permukaan bumi.
M
Masses
adalah endapan bijih yang luas dan bentuknya tidak teratur, pada umumnya endapan sekunder.
Mineral
adalah suatu istilah umum untuk semua benda padat anorganik yang terbentuk di alam, mempunyai komposisi kimia tertentu dan sifat – sifat fisik yang tetap.
N
O
Ore ( endapan bijih, jebakan bijih )
adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari padanya dapat diambil ( diekstrak ) satu atau lebih logamnya dengan menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada saat itu.
Out Crop ( singkapan )
adalah bagian dari suatu lapisan batuan atau endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi, seringkali bagian itu tertutup oleh tanah atau tumbuh – tumbuhan yang tipis sehingga sukar terlihat.
Overburden
adalah ( tanah / batuan penutup ) adalah semua material atau batuan yang menutupi suatu endapan bijih.
P
Pay Streak ( Sama Dengan Shoot )
hanya untuk endapan Alluvial.
Pembongkaran atau pemberaian ( loosening, breaking )
adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau endapan bijih dari batuan induknya yang massive.
Prospecting
adalah kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan - endapan mineral berharga. 
Q
R
Raise
adalah suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari level bawah ke level yang di atasnya.
Rock ( batuan )
adalah kumpulan mineral yang membentuk kulit bumi.
S
Shaft ( sumuran )
adalah suatu lubang bukaan vertikal atau miring yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alat – alat kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan, dll.
Shaft Collar
adalah bagian atas dari suatu shaft yang diperkuat dengan beton, kayu atau bambu ( timber ).
Shoot ( Ore Shoot; Chimnev )
adalah bagian dari urat bijih atau vein dimana kadar mineral berharganya lebih tinggi dari sekelilingnya ;  mempunyai sifat – sifat khas antara lain :
- Salah satu dimensinya jauh lebih besar dari dua dimensi yang lain.
- Letaknya biasanya searah dengan kemiringan urat bijih.
Stope ( lombong )
adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah dimana endapan bijih sedang ditambang, tetapi bukan penggalian yang dilakukan selama development.
Strike ( jurus )
adalah arah mendatar dari suatu endapan atau suatu batuan yang tegak lurus dip.
Strip Mine
adalah suatu sistem penambangan yang di pergunakan untuk endapan bijih yang letaknya horizontal atau agak miring.
Sump
adalah suatu sumuran dangkal untuk menampung air dimana air kemudian dipompakan kepermukaan bumi, biasanya dibuat tempat terendah dari shaft, dekat shaft ataupun level.
T
Tambang Bawah Tanah
adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan secara langsung dengan atmosfir atau udara luar.
Tambang Terbuka
adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya berhubungan langsung dengan atmosfir atau udara luar.
Tujuan Peledakan
adalah untuk menghancurkan batuan yang semula berdimensi besar menjadi berdimensi kecil sehingga mudah pengangkutannya.
Tunnel ( terowongan )
adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua belah kaki bukit.
U
V
Vein ( Urat Bijih )
adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk menyerupai pipa atau urat yang umumnya miring agak tajam terhadap bidang datar ( > 45 ° )
W
Waste ( Barren Rock )
adalah batuan yang tidak mengandung mineral berharga atau bagian dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah.
Winze
adalah lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari level atas ke arah level yang di bawahnya.
X
Y
Z

Perencanaan TBB (Tambang batu bara)

 



Perencanaan Tambang

SALAM TRI AGUSTIAN

 

Secara umum penambangan batubara terdiri dari pemotongan, pemuatan, pemasangan penyangga, penambangan GOB, transportasi serta penanganan gas, penyangga serta debu untuk itu metode penambangan batubara harus dipilih dengan hati-hati :
  1. Penentuaan struktur pit      dengan kondisi alam misalnya : patahan.
  2. Penentuan system penambangan batubara.
  3. Tindakan terhadap transportasi ventilasi penimbunan kembali dan keselamatan.
  4. Persiapan 9 penyangga, (alat - alat).
  5. Penggunaan mesin penaambangan batubara yang sesuai.
  6. Praktek penambangan batubara.
  7. Penetapan produksi batubara dan rencana ketenagakerjaan.
3 faktor dalam penentuan penambangan :
  1. Pekerjaan penambangan harus aman dan terpercaya.
  2. Metode yang sedapat mungkin dapat menambang secara sempurna.
  3. Metode yang efisiensinya tinggi jika penggunaan bahan perton yang sedikit dan ekonomis.
Pemilihaan metode penambangan batubara dan kondisi alam yang menjadi faktor penentu dalam pemilihaan tersebut :
  1. Ketebalan lapisan batubara.
  2. Kemiringan.
  3. Sifat atap dan lantai.
  4. Hubungan beberapa lapisan.
  5. Ada tidaknya petarifid wood dan parting.
  6. Banyak tidaknya gas dan air yang keluar.
  7. Ada kemungkinan terjadinya swa bakar.
  8. Rekar batubara dan tekanan bumi serta kekerasan batubara tersebut.
  9. Kondisi lain.
“KLASIFIKASI METODE PENAMBANGAAN BATUBARA”
Metode
Arah
Kemiringan
Penanganan GOB
1. Long Wall
- Maju (advancing)
- Mundur (Retreating)
-Curam
-Landai
Pengisiaan natural caving
2.Room and Pillar
Mesin penambangan                                  Pemuatan
- Ledakan                                                      CC, BC, PC,
- Drum Cutter                                                Lord
Penyangga :
- Kayu
- Besi
- Self adverneis
           - Shutle car
METODE PENAMBANGAN BATUBARA SECARA :
1.ROOM AND PILLAR
Suatu metode penambangan yang menyatakan suatu blok  akan menggali masuk 2 sistem atau jalur, masing-masing melintang dan memanjang.
Metode ini hanya penggalian maju terowongan terhadap room dan pillar secara berurutan mulai dari yang terdalam apabila jaringan terowongan digali telah mencapai batas maksimum.
Keuntungan :
1.    Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam penambangan lebih luas dibandingkan dengan long wall  yang di maksimumkan.
2.    Hingga batas – batas tertentu  dapaat meenyesuaikan terhadap variasi kemiringan.
3.    Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan system long wall misalnya karena adanya patahan.
4.    Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan.
5.    Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar Robbing) menaikan recovery baatubara.
Kelemahan :
1.    Recovery penambangan rendah (60 –70 %).
2.    Banyak terjadi insiden (kecelakaan) atap yang runtuh
3.    Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam karena adanya tekanan bumi.
4.    Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan masalah dari segi keamanan untuk penerapan dilakukan batubara untuk mudah mengalami swa bakar/ self combustion.
2. Metode penambangan batubara system long wall/ lorong panjang
Metode penambangan batubara adalah yang digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.
Ciri-ciri penambangan batubara long wall adalah sebagai berikut :
1.    Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara
2.    Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar.
3.    Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi beda sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan.
4.    Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang terowongan yang dikerja terhadap produksi batubara menjadi pendek.
5.    Mengguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dari swa bakar/ self combustion yang timbul juga sedikit.
6.    Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.
7.    Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka penggunakan produksi batubaranya besar.

Stull  Stoping

Stull stoping adalah suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan penyangga dipasang langsung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan ini bisa sistimatis, tetapi bisa juga hanya dipasang setempat bila keadaan batuan memungkinkan.
Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
*  Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga.
*  Kekuatan batuan samping mudah pecah.
*  Kemiringan endapan tidak terlalu berpengaruh.
*  Ukuran endapan antara 1 - 3 meter, yaitu ketebalan masih bisa dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber).
*  Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.
Cara penambangan
*  Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.
*  Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan  material pengisi sehingga dapat berubah menjadi cut and fill.
*  Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.
Keuntungan stull stoping :
*  Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit sehingga tidak memerlukan banyak karyawan yang terampil.
*  Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barrent rock.
*  Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan tambangnya bisa tinggi.
*  Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan square setting atau cut and fill, karena ukuran endapan bijihnya tipis.
Kerugian stull stoping :
*  Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan pembusukan serta  kebakaran.
*  Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya pengotoran.
*  Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian bekas - bekas lombong.

Square Set Stoping

Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan penyanggaan secara sitematis yang saling tegak lurus ke segala arah (tiga dimensi). Penyangga ini memilki kerangka berupa kubus maupun empat persegi panjang.
Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang bersifat :
*  Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.
*  Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh.
*  Bentuk endapan tak perlu memiliki batas  - batas yang baik atau jelas dilihat, misalnya mempunyai off shoot, pocket, dll.
*  Kemiringan endapan > 45° yg berbentuk urat bijih.
*  Ukuran endapan minimum 3,5 m.
*  Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.
Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak, oleh karena itu cara penambangan ini sulit untuk diubah ke cara penambangan yang lain.
Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan agak keras dan surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.
Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu cara penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan off shoot, atau penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square setting sering dipergunakan untuk mengambil pillar yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi dengan filling material.
Keuntungan Square Set Stoping :
*  Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran  dan bentuk endapan bijih, asal kemiringan > 45°, luwes dalam arti dapat menambang segala macam bentuk endapan.
*  Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh.
*  Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining recovery yang tinggi > 90% (High Mining Extraction)
*  Ventilasi lebih mudah diatur.
*  Dapat memberi  keamanan kerja yang tinggi.     
Kerugian Square Set Stoping :
*  Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan ongkos penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas beracun.
*  Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan sekitar 6 - 15%.
*  Sukar diubah ke sistem penambangan yang lain.

Metode Ambrukan (Caving Methods)

Top Slicing

        
Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.
Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada lombong yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyanggah di atasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang yang tinggi walaupun sering terjadi “dillution”.
Upaya untuk meningkatkan efesiensi sistem penambangan ini adalah:
*  Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa permukaan kerja (front).
*  Mengurangi jumlah “raise” berarti  jarak antar raise dapat diperbesar.
*  Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan pengangkutaan yang lebih efisien.
Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan - pelan agar tidak runtuh.
Keuntungan Top Slicing :
*  Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.
*  Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di dalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.
*  Dapat menghasilkan produksi yang besar.
*  Jika endapan bijih teratur dan jelas batas  - batasnya, maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90 – 95).
Kerugian Top Slicing :
*  Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari retakan – retakan.
*  Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan
*  Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.
*  Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.
*  Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat menyebabkan kebakaran dan penimbunan gas–gas beracun dari proses pembusukan kayu penyanggah.

Sub Level Caving

Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau mengambrukkan. Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan – endapan bijih yang memiliki sifat seperti berikut :
*  Bentuk endapan tidak homogeny.
*  Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan bongkahan dan akan menjadi penyanggah batuan terhadap timber di bawahnya.
*  Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu dengan penyanggahan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya kecelakaan yang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.
Keuntungan Sub Level Caving:
*  Cara penambambangannya agak murah.
*  Tidak ada pillar yang di tinggalkan
*  Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyanggah kayu sedikit, kecuali pada endapan – endapan sulfida.
*  Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
*  Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya.
*  Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga sekaligus dapat berproduksi.
Kerugian sub level caving:
*  Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat ditambang bagian demi bagian.
*  Perolehan tambang tidak terlalu tinggi.
*  Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila  dillution harus rendah maka mining recoverynya juga menurun.
*  Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.

Blok Caving

Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu “undercat” terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan  lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga kemungkinan terjadinya pengotoran (dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat dibatasi atau dikurangi.
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut:
*  Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih.
*  Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat dipisahkan dari block di sebelahnya.
*  Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah – bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah endapan bijih di bawahnya.
*  Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih sebaiknya memiliki kemiringan > 65°.
*  Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) “ore shoot”, “off shoot”, dll.
Keuntungan blok caving:
*  Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja, setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir.
*  Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada “draw point”.
*  Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi dapat menekan ongkos penambangan.
*  Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan rekahan di antara bijihnya yang pecah itu tidak tertutup oleh partikel–partikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.
*  Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul pada “grizzly level”, sehingga produksi mudah terkontrol.
Kerugian blok caving :
  Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama persiapan penambangan.
ü  Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui bijih (ore passes) umumnya sulit dan mahal.
ü  Pengotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan, sehingga perolehan tambang rendah.
ü  Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan macetnya proses penurunan.
ü  Ukuran “broken ore” tidak dapat dikontrol.
Kalau ketiga metode ambrukan di atas dibandingkan, maka akan terlihat sebagai berikut :
Sudut Pandang
Urutan peringkat
1
2
3
Murahnya ongkos penambangan
BC
SC
TS
“Clean mining”/total mining
TS
SC
BC
Besarnya produksi per luas daerah penambangan
BC
SC
TS
“Close grading of ore”
TS
SC
BC
Pemakaian kayu penyanggah
BC
SC
TS
Ventilasi alam (natural ventilation”
BC
SC
TS
Keluwesan (flexibility)
TS
SC
BC
Pengaturan ambrukan (control of caving)
TS
SC
BC
Perolehan penambangan
TS
SC
BC
Keterangan 
TC    :  Top Slicing
BC   :  Block Caving
SC   :  Sub Level Caving